Selasa, 30 Juni 2015

karyaku



PEJUANG SEJATI
Tahukan kita siapa pejuang sejati itu..?? kalau kita bisa membaca situasi dan kondisi orang disekitar kita atau bahkan yang paling dekat dengan kita, pasti tidak lama kita berfikir menebak Pejuang Sejati itu. Tetapi kerana kurangnya pemantauan kita terhadap orang disekitar, itu yang membuat lama otak ini berfikir menebaknya.
Coba sekarang kita lihat diri masing-masing yang tumbuh besar, gagah, cantik karena siapa?? Yang tumbuh jadi orang karena siapa?? Yang bisa memandang keindahan dunia karena siapa?? Saya yakin dalam hati kita pasti sangat paham dan tahu siapa mereka. Mereka adalah Ibu Bapak (orang tua) kita.
Orang tua adalah sosok yang patut dijadikan inspirasi yang memberikan motivasi untuk membangun diri meraih mimpi-mimpi yang diharapkan. Dengan perjuangannya mampu memberikan penghidupan bagi anak-anaknya, sehingga anak-anaknya tumbuh besar dan menjadi orang. Pernahkah kita melihat perjuangan mereka?? Kita bisa melihat perjuangan mereka sejak kita berada dalam kandungannya(ibu), yang selalu dijaga, dirawat dan bahkan tidak mengenal lelah, capek membawa kandungannya keliling dihadapan orang banyak. Tidak hanya itu, saat yang paling menegangkan adalah saat-saat melahirkan, yang selalu berfikir bagaimana anaknya lahir dengan selamat dan bahkan tidak lagi memperdulikan akan keselamatan dirinya dan bapak kita pergi pagi pulang pagi mencari bafkah untuk menghidupi anak dan istrinya yang tidak mengenal pagi, siang dan malam dan bahkan tidak mengenal hujan ataupun panas, yang tersirat dalam benaknya hanyalah bagaimana anak dan istrinya bisa menyambung hidup walaupun hanya sesuap nasi.
Pernahkah kita memandangi mereka??
Wajah mereka yang dulunya cerah memancarkan cahaya tetapi sekarang redup dan kerut, badan mereka yang dulunya anggun dan kekar, sekarang sudah  tidak lagi anggun dan tidak lagi kekar. Bisakah kita berfikir itu karena siapa??. Tentunya itu semua karena  anak-anaknya yang selalu difikirkan, diperjuangin. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi seorang anak untuk tidak berbakti kepada mereka (orang tua), karena mereka adalah sosok yang luar biasa yang merelakan tenaga, waktu, hati, fikiran dan bahkan seluruh hidupnya hanya untuk kebahagian anak-anaknya.
Sejenak ku pandangi para orang tua disekitar kampong halaman, terlihat diraut wajah mereka pandangan yang ikhlas terpancar ketika melihat anak-anak mereka yang tumbuh sehat, lucu, walaupun pada hakekatnya kehidupan yang dijalani sangatlah sulit tetapi kesulitan itu, hilang seketika saat memandang para bunga & kumbang mereka tumbuh besar dan segar yang suatu saat nanti dapat memberikan kesejukan dan keharuman. Begitu pahit terasa dihati, duri-duri menusuk telapak kaki, terbakarnya kulit karena panas dan rontoknya rambut karena berfikir, itu semua tak terperdulikan demi sang bunga dan kumbang.

Tidak ada komentar: