Selasa, 30 Juni 2015

karyaku



KELETIHAN  PEJUANG
Beribicara mengenai kehidupan sungguh sangat mengerikan, menyeramkan dan menyakitkan  tetapi, itu hanyalah sebuah pandangan dan pengalaman orang. Hidup memang indah bagi yang mengindahkan hidupnya dan hidup memang sakit bagi menyakitkan hidupnya, semua itu tergantung pada diri masing-masing bagaimana prinsip yang ditanamkan dalam menjalani kehidupan, karena hidup adalah pilihan untuk memilih jalan yang akan membawa jiwa, hati kepada kebahagiaan dan ketenangan. Orang-orang mengatakan bahwa hidup adalah perjuangan dan pengorbanan, hal ini secara realitas memang benar karena melihat secara realitas dikehidupan pribadi ataupun orang sekitar, perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan untuk supaya mendapatkan kepuasan baik secara psikis maupun secara rohani. Dalam hidup selama raga ini masih dikandung badan problem kehidupan tidak akan pernah selesai sampai nanti waktunya tiba, seperti halnya malam ini Aku tersentak bangun dari tidurku tatkala mendengar hembusan nafas terisak terdengar ditelingaku, Aku bingung darimana asal suara hembusan itu, Aku terdiam dengan mencoba mendengar tajam akan suara itu, hati kecilku bertnya “Ada apa gerangan dengan hembusan nafas itu?”. Aku berjalan dengan begitu pelan mengikuti asal suara itu dikesunyian malam yang menyeramkan,  Ternyata hembusan Nafas terisak itu terdengar dari seorang Ibu yang tak bisa menahan rasa sakit tubuhnya  yang selalu mengganggu tidurnya setiap malam tiba karena berjuang demi hidup anak-anaknya. Tampa ku sadari air mata ini mengalir mendengar hembusan nafas Ibu tersebut, Aku berkata dalam hati “ya Allah nyenyakkanlah tidurnya (ibu) malam ini, cukupkanlah penderitaannya, angkat penyakitnya, & kalau bisa pindahkan penderitaannya kepadaku, Aku rela menanggung penderitaannya asal Ibu sehat selalu” (dengan memandang kelangit dengan deraian air mata yang mengalir dipipi sebelah kanan dan kiri).
Aku terdiam merenung dikesunyian malam yang  begitu dingin menghembus badan ini, dibenakku terlintas berbagai macam perjuangan dan pengorbanan yang pernah dilakukan untuk hidupku dan  kemaslahatanku membuat hati ini berdebar kencang, air mata terus mengalir, mulutpun terasa membisu dan otak terasa membeku. Aku bingung apa yang harus ku lakukan untuk ibu ? apa yang ku perbuat untuk ibu? apa yang akan ku berikan untuk ibu?, hanya inilah yang terlintas dalam benakku. Aku menunggu sampai larut malam dengan berkata “akankah Ibu ini bisa tidur nyenyak malam ini?” tepatnya pukul 02.00 (tengah malam) hembusan nafas terisak Ibu tersebut sudah mulai tidak terdengar lagi dan Aku berkata “ya Allah terimakasih atas nikmatMu malam          

Tidak ada komentar: