MOTIV
BERJUANG
Memandang dunia tidak seindah yang Kuharapkan, yang penuh dengan
problema, kepahitan hidup yang begitu berat yang kujalani, muncullah dibenakku
menanam sebuah kumbang yang akan tumbuh mekar di tengah-tengah kekeringan.
Dengan memiliki tiga bunga dan satu kumbang yang selalu Kusirami/jaga dengan
keikhlasan, kasih sayang, cinta kasih dan
penuh kesabaran, hanya dengan harapan
akan memberikanKu kaharuman dan kesejukan ditengah-tengah kekeringan. Tiga
bunga yang Ku tanam tidak ada yang tumbuh semekar yang Ku harapkan tetapi
tumbuh kering di tengah-tengah kekeringan, dan satu kumbang yang tersisa, Ku mencoba menanam kembali dengan
penuh berharap akan bisa tumbuh mekar seperti yang Ku harapkan. Kini Kumbangpun
tumbuh mekar dan memberikan sedikit keharuman dan kesejukan untukku, tatapi perasaan was was, sedikit
takut dan khawatir selalu membayangi diriKu. Karena Ku sudah agak sedikit lemah
untuk menyiramnya tetapi, cinta kasihku tidak akan pernah berkurang sedikitpun
untuk Kumbangku.
Ku lemah bukan berarti tidak bisa
menjaganya (menyiramnya), tetapi dengan kelemahanku akan memberikan kekuatan
untuk selalu bangkit terbangun meminta kepada sang Khaliq (Tuhan), menjaga,
melindungi dan memekarkan si kumbang yang sudah mulai mengeluarkan harumnya untukku.
Terciumnya harum sang kumbang memberikan
kekuatan yang membangkitkan semangat untuk terbangun dari kelemahanku.
PEJUANG
SEJATI
Tahukan
kita siapa pejuang sejati itu..?? kalau kita bisa membaca situasi dan kondisi
orang disekitar kita atau bahkan yang paling dekat dengan kita, pasti tidak
lama kita berfikir menebak Pejuang Sejati itu. Tetapi kerana kurangnya
pemantauan kita terhadap orang disekitar, itu yang membuat lama otak ini
berfikir menebaknya.
Coba
sekarang kita lihat diri masing-masing yang tumbuh besar, gagah, cantik karena
siapa?? Yang tumbuh jadi orang karena siapa?? Yang bisa memandang keindahan
dunia karena siapa?? Saya yakin dalam hati kita pasti sangat paham dan tahu
siapa mereka. Mereka adalah Ibu Bapak (orang tua) kita.
Orang
tua adalah sosok yang patut dijadikan inspirasi yang memberikan motivasi untuk
membangun diri meraih mimpi-mimpi yang diharapkan. Dengan perjuangannya mampu
memberikan penghidupan bagi anak-anaknya, sehingga anak-anaknya tumbuh besar
dan menjadi orang. Pernahkah kita melihat perjuangan mereka?? Kita bisa melihat
perjuangan mereka sejak kita berada dalam kandungannya(ibu), yang selalu
dijaga, dirawat dan bahkan tidak mengenal lelah, capek membawa kandungannya
keliling dihadapan orang banyak. Tidak hanya itu, saat yang paling menegangkan
adalah saat-saat melahirkan, yang selalu berfikir bagaimana anaknya lahir
dengan selamat dan bahkan tidak lagi memperdulikan akan keselamatan dirinya dan
bapak kita pergi pagi pulang pagi mencari bafkah untuk menghidupi anak dan istrinya
yang tidak mengenal pagi, siang dan malam dan bahkan tidak mengenal hujan
ataupun panas, yang tersirat dalam benaknya hanyalah bagaimana anak dan
istrinya bisa menyambung hidup walaupun hanya sesuap nasi.
Pernahkah
kita memandangi mereka??
Wajah
mereka yang dulunya cerah memancarkan cahaya tetapi sekarang redup dan kerut,
badan mereka yang dulunya anggun dan kekar, sekarang sudah tidak lagi anggun dan tidak lagi kekar.
Bisakah kita berfikir itu karena siapa??. Tentunya itu semua karena anak-anaknya yang selalu difikirkan,
diperjuangin. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi seorang anak untuk tidak
berbakti kepada mereka (orang tua), karena mereka adalah sosok yang luar biasa
yang merelakan tenaga, waktu, hati, fikiran dan bahkan seluruh hidupnya hanya
untuk kebahagian anak-anaknya.
Sejenak
ku pandangi para orang tua disekitar kampong halaman, terlihat diraut wajah
mereka pandangan yang ikhlas terpancar ketika melihat anak-anak mereka yang
tumbuh sehat, lucu, walaupun pada hakekatnya kehidupan yang dijalani sangatlah
sulit tetapi kesulitan itu, hilang seketika saat memandang para bunga &
kumbang mereka tumbuh besar dan segar yang suatu saat nanti dapat memberikan
kesejukan dan keharuman. Begitu pahit terasa dihati, duri-duri menusuk telapak
kaki, terbakarnya kulit karena panas dan rontoknya rambut karena berfikir, itu
semua tak terperdulikan demi sang bunga dan kumbang.
KELETIHAN PEJUANG
Beribicara
mengenai kehidupan sungguh sangat mengerikan, menyeramkan dan menyakitkan tetapi, itu hanyalah sebuah pandangan dan
pengalaman orang. Hidup memang indah bagi yang mengindahkan hidupnya dan hidup
memang sakit bagi menyakitkan hidupnya, semua itu tergantung pada diri
masing-masing bagaimana prinsip yang ditanamkan dalam menjalani kehidupan,
karena hidup adalah pilihan untuk memilih jalan yang akan membawa jiwa, hati
kepada kebahagiaan dan ketenangan. Orang-orang mengatakan bahwa hidup adalah
perjuangan dan pengorbanan, hal ini secara realitas memang benar karena melihat
secara realitas dikehidupan pribadi ataupun orang sekitar, perjuangan dan
pengorbanan yang dilakukan untuk supaya mendapatkan kepuasan baik secara psikis
maupun secara rohani. Dalam hidup selama raga ini masih dikandung badan problem
kehidupan tidak akan pernah selesai sampai nanti waktunya tiba, seperti halnya
malam ini Aku tersentak bangun dari tidurku tatkala mendengar hembusan nafas
terisak terdengar ditelingaku, Aku bingung darimana asal suara hembusan itu,
Aku terdiam dengan mencoba mendengar tajam akan suara itu, hati kecilku bertnya
“Ada apa gerangan dengan hembusan nafas itu?”. Aku berjalan dengan begitu pelan
mengikuti asal suara itu dikesunyian malam yang menyeramkan, Ternyata hembusan Nafas terisak itu terdengar
dari seorang Ibu yang tak bisa menahan rasa sakit tubuhnya yang selalu mengganggu tidurnya setiap malam
tiba karena berjuang demi hidup anak-anaknya. Tampa ku sadari air mata ini
mengalir mendengar hembusan nafas Ibu tersebut, Aku berkata dalam hati “ya Allah nyenyakkanlah tidurnya (ibu) malam
ini, cukupkanlah penderitaannya, angkat penyakitnya, & kalau bisa pindahkan
penderitaannya kepadaku, Aku rela menanggung penderitaannya asal Ibu sehat
selalu” (dengan memandang kelangit dengan deraian air mata yang mengalir
dipipi sebelah kanan dan kiri).
Aku terdiam merenung
dikesunyian malam yang begitu dingin
menghembus badan ini, dibenakku terlintas berbagai macam perjuangan dan
pengorbanan yang pernah dilakukan untuk hidupku dan kemaslahatanku membuat hati ini berdebar
kencang, air mata terus mengalir, mulutpun terasa membisu dan otak terasa
membeku. Aku bingung apa yang harus ku lakukan untuk ibu ? apa yang ku perbuat
untuk ibu? apa yang akan ku berikan untuk ibu?, hanya inilah yang terlintas
dalam benakku. Aku menunggu sampai larut malam dengan berkata “akankah Ibu ini
bisa tidur nyenyak malam ini?” tepatnya pukul 02.00 (tengah malam) hembusan
nafas terisak Ibu tersebut sudah mulai tidak terdengar lagi dan Aku berkata “ya
Allah terimakasih atas nikmatMu malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar